Semampir adalah sebuah kampung di wilayah Desa Tamanrejo bagian barat. Pada jaman dahulu, kampung tersebut terkena pandemi atau pagebluk yang menyebabkan banyak penduduknya meninggal dunia. Penduduk yang selamat akhirnya mengungsi ke kampung di atasnya sehingga Semampir tidak ada yang menempati alias menjadi kampung mati. Dari cerita yang dituturkan turun-temurun, peristiwa pagebluk tersebut terjadi pada tahun 1900an.
Setelah berpuluh-puluh tahun kampung Semampir akhirnya hilang dan hanya menyisakan lahan kebun milik warga setempat.
Pada tahun 2019, seorang warga Desa Tamanrejo, Joko Giri Subekti, yang memiliki lahan di area Semampir berinisiatif membangun sebuah rumah yang selanjutnya dikembangkan menjadi destinasi wisata yang asri. Pada tahun 2020, di tempat tersebut ditambahkan kolam keceh atau kolam renang untuk anak-anak berbentuk bundar dengan diameter 8 meter berikut pancuran yang berbentuk ikan koi.
Sejak itu wisata tersebut mulai dibuka untuk umum. Oleh Amanda Subekti, putra dari Joko Giri Subekti, wisata tersebut diberi nama Bumi Semampir sebagai pengingat bahwa dulunya di tempat tersebut pernah berdiri kampung Semampir.
Pemandangan yang bagus dengan nuansa keindahan alam pedesaan, view Gunung Ungaran yang tampak jelas dan indah, udara yang sejuk, tempat yang asri dan jauh dari kebisingan membuat Bumi Semampir dikunjungi orang baik dari Desa Tamanrejo maupun dari luar desa.
Untuk masuk ke Wisata Bumi Semampir tidak dipungut biaya, namun bila akan berenang pengunjung cukup tiket 5 ribu rupiah per orang/anak. Bila telah terkumpul 3 tiket, akan diberikan bonus gratis 1 kali.
Wisata ini sepenuhnya dikelola secara pribadi, sehingga pengembangannya pun dilakukan sedikit demi sedikit secara bertahap. Sementara ini baru ada satu kolam keceh, namun direncanakan akan dikembangkan lebih lanjut menjadi beberapa kolam lagi karena masih tersedia lahan yang cukup luas.
Lokasi pada peta, klik petanda Bumi Semampir
