Tamanrejo - Nguri-uri Tradisi #3: Sadranan Kyai Tanggul

Nguri-uri Tradisi #3: Sadranan Kyai Tanggul

Tulisan ini terlambat diwartakan karena rangkaian kegiatan Sadranan telah dilakukan di bulan Ruwah/Syakban yang lalu. Namun, sebagai bagian dari pendokumentasian kegiatan-kegiatan di Desa Tamanrejo, tulisan ini berusaha memberikan gambaran kearifan lokal yang terus diuri-uri oleh masyarakat Desa Tamanrejo.

Sebagaimana telah dipublikasikan di Sejarah Desa, terbentuknya Desa Tamanrejo adalah gabungan atau bengketan dari dua desa yakni Desa Kebuntaman dan Desa Wonorejo. Keduanya masing-masing mempunyai pepunden sendiri. Oleh karena itu, ketika dua desa tersebut bergabung menjadi satu Desa Tamanrejo, kegiatan nyadran oleh masyarakat Desa Tamanrejo pun dilakukan di kedua pepunden. Masyarakat Desa Tamanrejo menyebutnya Nyadran Lor dan Nyadran Kidul. Nyadran Lor adalah kegiatan nyadran di Makam Kyai Taman dan Kyai Lor yang sudah kami ceritakan. Sedangkan Nyadran Kidul adalah kegiatan sadranan di makam Kyai Tanggul sebagai pepunden yang sangat dihormati masyarakat Tamanrejo karena Ki Tanggul atau Ki Sobowono adalah yang bubakyasa wilayah selatan Desa Tamanrejo yang kemudian berkembang menjadi Desa Wonorejo.

Sadranan di Makam Kyai Tanggul atau juga dikenal sebagai Makamdowo diselenggarakan pada Jum'at Pahing di bulan Ruwah atau Syakban. Pada tahun 2023 ini, Sadranan Kidul jatuh pada tanggal 17 Maret bertepatan dengan tanggal 24 Syakban 1444H. Kegiatan nyadran di makam Kyai Tanggul dilakukan pagi hari mulai jam 06:00 dengan doa bersama yang dihadiri oleh Kepala Desa dan perangkat, tokoh masyarakat, pemuda/remaja, dan masyarakat umum.

Berikut dokumentasi foto kegiatan Nyadran di makam Kyai Tanggul:

Masih dalam rangkaian Nyadran Kidul, di hari yang sama, masyarakat Dusun Wonorejo menggelar doa bersama di perempatan Jalan Ki Sobowono. Kegiatan ini disebut juga dengan Wilujengan atau Metokke. Pada kegiatan ini masyarakat membawa aneka makanan dari rumah masing-masing untuk dibawa ke tempat Nyadran. Setelah doa bersama dengan tujuan mendoakan arwah para leluhur yang sudah berjuang bubakyasa di kampung Wonorejo khususnya dan Desa Tamanrejo pada umumnya, masyarakat bersama-sama menikmati hidangan yang dibawa dari rumah. Wilujengan ini sebagai ungkapan rasa syukur warga masyarakat atas keberadaan Dusun Wonorejo dan Desa Tamanrejo yang menjadi tempat tinggal selama ini. Suasana makan bersama ini pun penuh keguyuban, kerukunan, dan kekeluargaan. Sungguh sebuah tradisi yang harus selalu diuri-uri, dilestarikan sampai ke generasi penerus nanti.

Dan berikut ini foto kegiatan Nyadran di perempatan Jalan Ki Sobowono:

Kegiatan Nyadran Kidul ini setiap tahunnya tidak luput dari peran organisasi pemuda Dusun Wonorejo yakni ATMAJA, singkatan dari Aktivitas Remaja Tamanrejo yang membantu kelancaran penyelenggaraan kegiatan nyadran ini.

Pewarta-1:
Ahmad Tamyudi

Pewarta-2:
Amanda Subekti


Dipost : 31 Maret 2023 | Dilihat : 346

Share :