Jamu Gendong adalah minuman tradisional khas Indonesia yang biasanya dijual oleh para pedagang wanita dengan membawa keranjang atau bakul di punggungnya (disebut gendong dalam bahasa Indonesia). Jamu Gendong dibuat dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah, akar-akaran, rimpang, daun-daunan, dan buah-buahan yang diolah secara tradisional tanpa bahan pengawet atau pewarna buatan. Minuman ini biasanya diminum sebagai obat tradisional untuk kesehatan dan pengobatan berbagai macam penyakit, meskipun juga dapat dijadikan sebagai minuman segar sehari-hari. Jamu Gendong merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang penting dan telah ada sejak zaman dahulu.
Di Desa Tamanrejo ada penjual jamu gendong yang cukup terkenal. Beraneka macam jamu tradisional ditaruh dalam botol beling besar seperti layaknya jamu gendong. Namun sekarang tak lagi digendong melainkan dijajakan berkeliling menggunakan sepeda motor. Penjualnya pun tidak hanya perempuan tapi sepasang suami istri yang sudah sejak lama menekuni jamu tradisonal.
Mereka adalah pasangan muda Fadholin dan Ikawati, warga Dusun Gondangsari RT 02 RW 04, Desa Tamanrejo, Kecamatan Limbangan.
Setiap hari mereka berkeliling menggunakan sepeda motor agar bisa menjangkau pelanggan di area yang lebih luas. Fadholin biasanya berkeliling menjajakan jamu tradisional sampai ke Sekutis, Desa Tabet, dan sekitarnya. Sedangkan Ikawati berkeliling di Tamanrejo, Ngabean, dan Jetis, Bila hari pasaran Rabu, Sabtu, dan Minggu, mereka bisa ditemui di Pasar Susukan Desa Tamanrejo.
Produk jamunya antara lain; beras kencur, kunir asem, daun sirih, sambiroto, sari temu lawak, sari kunyit, cabe lempuyang, wejahan, kadang juga membuat gula asem. Harganya pun cukup murah. Bisa langung minum di tempat dengan harga hanya Rp2.500 yang disajikan dalam gelas beling.
Selain itu juga disediakan aneka jamu tradisional yang dikemas dalam botol pet kapasitas 330ml dengan harga 6 ribu rupiah saja. Bila menginginkan kemasan lebih besar, Fadholin dan Ikawati juga menyediakan kemasan botol pet 1 liter dengan harga 15 ribu rupiah untuk gula asem, beras kencur, dan kunir asem. Sedangkan untuk jamu tradisional lain, kemasan 1 liter cukup ditebus dengan 14 ribu rupiah saja. Fadholin dan Ikawati juga menerima pesanan dalam jumlah besar misalnya untuk keperluan resepsi pernikahan dan hajatan lainnya.
Sangat terjangkau dan berkhasiat tinggi karena jamu tradisional ini adalah ramuan yang diwariskan turun-temurun dari leluhur bangsa kita.
Untuk jamu tradisional kemasan botol pet, Fadholin dan Ikawati juga menitipkan di beberapa toko dan apotek antara lain di Apotek Raharja Boja, dan Toko Sembako Margosari. Kualitasnya pasti terjamin karena produk Jamu Fadholin dan Ikawati sudah mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB), bahkan saat ini sedang dalam proses sertifikasi halal.
Jamu yang merupakan warisan budaya bangsa Indonesia berupa ramuan bahan tumbuhan obat yang sudah digunakan secara turun temurun yang terbukti aman dan mempunyai manfaat bagi kesehatan adalah potensi harus dilestarikan.
Dipost : 2023-04-08 15:02:53 | Dilihat : 10214
Share :