Sirup daun kersen atau sering disebut dengan sirup daker adalah minuman yang terbuat dari ekstrak daun kersen. Daun kersen sendiri mengandung berbagai macam nutrisi dan senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain:
Antioksidan: Daun kersen mengandung senyawa antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid, fenolik, dan asam askorbat. Senyawa ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Anti-inflamasi: Daun kersen juga mengandung senyawa anti-inflamasi, seperti flavonoid dan asam klorogenat. Senyawa ini membantu meredakan peradangan pada tubuh.
Anti-kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen dapat membantu mencegah dan mengobati beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kulit.
Menurunkan kadar gula darah: Kandungan flavonoid dan asam klorogenat pada daun kersen dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Menurunkan tekanan darah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun kersen dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Adalah Kami Hartati, guru kimia di SMAN 1 Boja yang telah memproduksi Sirup Daker dan aneka herbal sejak beberapa tahun lalu. Warga Desa Tamanrejo yang beralamat di Jl. Rejotaruno No.13, Tamanrejo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, ini juga sebagai pemilik CV Haryo Industri yang menjadi perusahaan produsen sirup daker.
Berawal dari keinginan menyekolahkan putrinya di perguruan tinggi negeri ternama, usaha Kami Hartati (56) justru menghasilkan nilai lebih. Lewat penelitian, Kami mengolah daun pohon kersen yang tumbuh di pekarangan rumah menjadi sirup daun kersen atau daker.
Kami Hartati, tak menyangka, sirup daker membawa perbaikan ekonomi rumah tangganya. Selain itu, banyak orang merasakan manfaat sirup daker karena mampu menurunkan kadar gula darah serta asam urat.
Hal itu bermula ketika Kami membesarkan hati putrinya, Tyagita Haning Ratnasari, yang kecewa karena tak bisa melanjutkan pendidikan di SMA di Kota Semarang. Putrinya akhirnya sekolah di SMAN 1 Boja. Pompaan semangat pun terus diberikan Kami.
"Saya bilang, sekolah di Boja tidak apa-apa, tapi jangan jadi murid biasa, jadilah murid luar biasa. Saya dorong dia mencapai prestasi lewat karya penelitian agar bisa mendapat perguruan tinggi yang didamkan," kata Kami Hartati.
Kami memulai penelusuran di internet. Saat itu, dia tertarik pada penelitian mengenai sirup buah kersen dan teh daun kersen. Akhirnya Kami mengambil jalan temgah dengan meneliti sirup daun kersen yang baik untuk kesehatan. Selain enak, bahan bakunya pun tidak sulit.
Dibentuklah kelompok penelitian yang terdiri dari putrinya, Tyagita, serta dua temannya, Noval Dani Saputra dan Sektiana Uyun Azizah. Adapun Kami berperan sebagai pembimbing. Penelitian dan percobaan pun dilakukan pada April 2015. Kemampuan Kami di bidang ilmu kimia sangat membantu keberhasilan penelitian itu. Akhirnya, produk yang dihasilkan itu diikutkan pada sejumlah lomba mewakili SMAN 1 Boja.
Dalam pameran Hari Pendidikan Nasional di Kendal pada 2 Mei 2015 Sirus Daker sempat dicoba Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kendal waktu itu, Bambang Dwiyono
"Saya bilang ini masih penelitian, jadi belum teruji. Namun Pak Sekda tetap meminta dan mengatakan kalau ada apa-apa risikonya akan ditanggung sendiri." ujarnya mengenang.
Seminggu berselang, ajudan Sekda Kendal mencari Kami di SMAN 1 Boja. Kami sempat khawatir terjadi suatu, namun, kekhawatirannya sirna. Ternyata Sirup Daker menurunkan kadar gula darah Sekda, dari 487 mg/dl menjadi 285mg/dl. Bambang pun memborong tujuh botol yang tersisa
Dari situ, permintaan Sirup Daker meningkat. Dari berbagai masukan, Kami pun mengurus izin produk izin rumah tangga. Dengan metode pemasaran dari mulut ke mulut, permintaan kian banyak. Produknya bahkan jadi rebutan para kolega, khususnya di kalangan guru dan pegawai negeri sipil (PNS).
Inkubasi bisnis teknologi.
Pada akhir 2015, Sirup Daker memenangkan Bupati Kendal Award kategori Pegiat Kesehatan dan Kualitas Hidup. Dia mampu menyisihkan dua dokter yang juga masuk nominasi. Kemudian, pada Maret 2016, Sirup Daker diikut-sertakan dalam Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Jateng.
Sejak Krenova Jateng 2016, Sirup Daker tak lagi mewakili SMAN 1 Boja, tetapi atas nama individu Kami Hartati.
"Selain karena memang saya sebagai inovator, SMA Kami, tidak memiliki unit produksi. Para siswa juga sudah semakin sibuk ujian sehingga saya izin ke Dinas Kesehatan atas nama saya pribadi," tuturnya.
Pada ajang itu, Sirap Daker menjadi satu dari 10 pemenang utama dan 10 pemenang favorit. Pencapaian itu juga mengantarkan Sirup Daker masuk dalam Inkubasi Bisnis Teknologi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kami mendapat di Rp262,5 juta untuk mengembangkan usaha.
Adapun uji kandungan Sirup Daker dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
"Hasil pengujian, memang memiliki kandungan fhenol dan flavonoid, yang dapat menurunkan kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Juga mengandung antioksidan," ujar Kami.
Pada tahap awal di medio 2015, Sirup Daker diproduksi sekitar 125 botol per bulan. Setelah banyak yang merasakan manfaatnya, terutama dalam membantu menurunkan kadar asam urat, permintaan meningkat. Hingga pertengahan 2018, produksinya berkisar 800-1000 botol per bulan. Adapun harga jualnya Rp35.000 per botol ukuran 625ml. Produksi dilakukan dua kali dalam seminggu di sela-sela kesibukan Kami mengajar.
"Produksi hanya Rabu dan Sabtu, Ada dua karyawan, tetapi yang meramu saya dan suami agar kualitas tetap terjaga." Kata Kami.
Untuk bahan baku kersen, Kami tak menemui kesulitan karena ada kebun kersen di rumahnya. Sementara pemasarannya menggunakan jejaring kalangan PNS dan media sosial Facebook. Banyak juga PNS yang menjadi penjual ulang atau reseller. Melalui sejumlah reseller itu Sirup Daker dipasarkan ke beberapa wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Merauke.
Menurut Kami, untuk reseller yang sudah dia kenal, seperti teman-teman sendiri, diperbolehkan menjalin kerjassama dengan sistem konsinyasi. Namun apabila tilak kenal, misalnya yang hanya berkomunikasi melalui Facebook, sistemnya dengan membeli produk dulu.
Kami mengaku, sejumlah perusahaan terenama sudah menawarkan kerjasama baik sebagai mitra maupun melalui program CSR. Namun, tidak ada satu pun yang dia terima.
"Saya jalani saja. Motivasi awal saya kan agar anak bisa sekolah di perguruan tinggi Kemudian, saya mau produk ini bermanfaat buat banyak orang. Kalau dijual ke vendor lain, kemudian harganya menjadi mahal, saya melenceng dari tujuan bisa dimanfaatkan orang banyak." ujar Kami.
Saat ini, produk Sirup Daker sudah mendapat hak paten dan telah diuji di PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo), juga telah mendapatkan sertifikasi halal.
Dipost : 2023-04-11 10:21:36 | Dilihat : 887